Mungkin ilustrasi yang agak mirip dengan sinergi antara Ketua RT, pengurus dan warga adalah sebuah orkestra (seperti The New York Philharmonic Orchestra-nya Zubin Mehta lah!). Ada conductor yang memimpin, ada yang di brass/horn section, perkusi, string section atau bahkan vocalist, dll. Semua perlu sinkronisasi, sesuai porsi dan dipimpin oleh seorang conductor. Kalau semua orang ingin jadi vokalis, itu namanya paduan suara, bukan orkestra. Semua mau main perkusi, namanya juga bukan orkestra. Harus ada yang memimpin dan yang mau dipimpin sehingga tercipta suatu harmoni indah dan enak untuk dikonsumsi telinga.
Menjadi seorang pemimpin & pengurus tidak hanya cukup bermodal kemauan tanpa dibarengi kemampuan (mungkin juga harus ditambah dengan keikhlasan). Mampu tapi tidak mau atau tidak mampu tapi mau juga "ngga janji deh ...".
Mudah-mudahan ada kerjasama yang harmonis antara ketua RT, Pengurus serta didukung partisipasi aktip seluruh warga demi kemajuan lingkungan. Sehebat apapun pemimpin dan pengurusnya, tanpa peran aktip dan dukungan warga, semua menjadi tidak berarti.
Pengurus adalah manusia biasa yang tidak luput dari salah dan lupa, jadi juga perlu saran, masukan dan kritik (ada sms center, blog dan email). Tentu saja kritik yang membangun, bukan asal kritik (apalagi menghujat) tanpa solusi. Maklum, mengkritik itu lebih mudah daripada kalau menjalaninya, komentator bola belum tentu bisa main bola (apalagi jago !).
Ayo, kita satukan niat & langkah untuk memajukan RT. 41
Kalau bukan kita, siapa lagi ?
Kalau tidak sekarang, kapan lagi ?
Menjadi seorang pemimpin & pengurus tidak hanya cukup bermodal kemauan tanpa dibarengi kemampuan (mungkin juga harus ditambah dengan keikhlasan). Mampu tapi tidak mau atau tidak mampu tapi mau juga "ngga janji deh ...".
Mudah-mudahan ada kerjasama yang harmonis antara ketua RT, Pengurus serta didukung partisipasi aktip seluruh warga demi kemajuan lingkungan. Sehebat apapun pemimpin dan pengurusnya, tanpa peran aktip dan dukungan warga, semua menjadi tidak berarti.
Pengurus adalah manusia biasa yang tidak luput dari salah dan lupa, jadi juga perlu saran, masukan dan kritik (ada sms center, blog dan email). Tentu saja kritik yang membangun, bukan asal kritik (apalagi menghujat) tanpa solusi. Maklum, mengkritik itu lebih mudah daripada kalau menjalaninya, komentator bola belum tentu bisa main bola (apalagi jago !).
Ayo, kita satukan niat & langkah untuk memajukan RT. 41
Kalau bukan kita, siapa lagi ?
Kalau tidak sekarang, kapan lagi ?
